Data kepemilikan manfaat di pengadaan

Kesimpulan

Belum lama ini berbagai diskusi telah digelar tentang penggunaan data BO dalam pengadaan. Sebagian alasannya adalah karena begitu banyaknya skandal terkait politik dalam pengadaan terkait COVID-19, dan hasilnya puluhan negara telah berkomitmen pada BOT dalam pengadaan. Penggunaan data BO dalam pengadaan bukanlah hal baru dan sudah dipraktikkan di beberapa tempat.

Data BO sangat penting untuk mengetahui mitra bisnis. Penggunaan data BO dalam pengadaan untuk membantu mengambil keputusan dan melakukan analisis dapat membantu mewujudkan serangkaian tujuan kebijakan pengadaan. Data BO dapat ikut mencegah korupsi dan penipuan, membatasi pemborosan, meningkatkan pemberian layanan, dan membantu menetapkan kelayakan penawar dalam pengadaan strategis, yang sangat penting bagi pembelanjaan dana publik secara tepat. Transparansi penuh atas pemilik dan pengendali perusahaan dalam sebuah yurisdiksi juga dapat meningkatkan pengadaan secara tidak langsung dan sistematis. BOT mengurangi risiko operasional dan keuangan dalam suatu perekonomian serta memperbaiki lingkungan bisnis secara keseluruhan.

Risalah kebijakan ini menyatakan bahwa untuk mendapatkan dampak potensial maksimum dari data BO dalam pengadaan, data tersebut harus dikumpulkan, diverifikasi, dan dipublikasikan secara terpusat oleh pemerintah; pengadaan tidak boleh hanya digabungkan dengan data BO, tetapi juga dengan BOT. Banyak pemerintah yang sudah mengumpulkan data secara terpusat tampaknya belum menggunakan data tersebut secara sistematis dalam proses pengadaan. Mengingat bahwa lebih dari 100 negara telah berkomitmen untuk mengimplementasikan register BO pusat dan publik, [97] dan sebagian di antaranya, seperti negara anggota UE, terikat secara hukum untuk melakukannya, tentunya langkah tegas yang bisa diambil oleh pemerintah adalah memanfaatkan data BO untuk meningkatkan proses pengadaan. Karena BOT diimplementasikan di sejumlah yurisdiksi yang terus bertambah, hal ini akan meningkatkan ketersediaan data tentang entitas asing di seluruh dunia yang bisa digunakan dalam proses pengadaan.

BOT itu bermanfaat di berbagai bidang kebijakan pemerintahan, dan register terpusat memudahkan pemerintah dalam menggunakan BOT di masing-masing bidang kebijakan tersebut. Mengingat adanya pergeseran global ke arah BOT, upaya logis yang bisa ditempuh adalah mengintegrasikannya ke dalam reformasi pengadaan. BOT bukan solusi pemungkas untuk memecahkan tantangan dalam pengadaan, tetapi merupakan langkah yang relatif dasar, perlu ditempuh, dan kurang banyak dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan pengadaan.

Jika pemerintah mengumpulkan, memverifikasi, dan memublikasikan datanya dalam format terstruktur yang dapat dibaca mesin, data tersebut dapat dibagi pakai dan bisa digabungkan dengan kumpulan data lain untuk keperluan analisis, atau dileburkan ke dalam proses otomatis yang dapat membantu petugas pengadaan dalam menjalankan tugasnya. Karena sejumlah inisiatif sudah diwujudkan, tantangan implementasinya pasti dapat diatasi.

Data kepemilikan manfaat di pengadaan final page
Catatan kaki

[97] “Worldwide commitments and action”, Open Ownership, n.d., https://www.openownership.org/map/.